English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
Trimakasih kunjungannya.
Silahkan tinggalkan pesan.
[Tutup]

Jumat, 17 Oktober 2014

DYNAMIC ROUTING

Dynamic routing digunakan untuk menangani kelemahan static routing yang tidak dapat mencari jalur alternatif ketika jalur pengiriman putus sehingga data tidak dapat terkirim. Secara umum dynamic routing dibagi menjadi 2 kategori yaitu: Distance Vector Link State 1# Distance Vector Distance vector adalah proses routing berdasarkan arah dan jarak dalam penetapan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop (hop count). Routing ini tidak dapat menganalisis bandwidth. Distance vector mendapatkan informasi dari router yang terhubung langsung dengan jaringan router tersebut. Berdasarkan informasi tersebut, kemudian akan mengolah tabel routing. Yang tergolong Distance vector adalah: RIP versi 1 RIP versi 2 IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) Cara Kerja Distance Vector Sebuah router awalnya hanya memiliki informasi tentang jaringan yang terhubung secara langsung dengannya. Kemudian router yang lain akan saling mengirimkan data jaringan yang ia punya. Setiap router akan melakukan pengecekan terhadap data-data yang didapat dan dibandingkan dengan table routing masing-masing router. Jika belum ada maka akan dimasukkan, jika sudah, dibandingkan jumlah hop-nya. 2# Link State Link state adalah proses routing yang membangun topologi databasenya sendiri (lebih modern dari Distance Vector). Link State akan melakukan penyelidikan terhadap semua koneksi yang ada dalam jaringan. Dalam Link State hop count, kapasitas bandwidth jaringan serta parameter-parameter lainnya ikut menentukan jalur terbaik (the best path) melalui router tetangganya. Router tetangga dicari dengan “hello packet”. Kelebihan Link State Support VLSM dan CIDR, Link State Advertisements, adalah paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router, Memiliki topologi database (berisi tentang informasi semua router yang terhubung dengan jaringan), Memiliki Algorithma SPF (Shortest Path First) dan SPF Tree yang membentuk percabangan untuk penentuan jalur terbaiknya, Lebih cepat dalam penyatuan jaringan jika dibandingkan dengan Distance Vector. Cara Kerja Link State Router akan mengirimkan hello packet secara periodik (tercipta LSA-Link State Algoritm). Setiap router akan mempelajari sebuah router tetangganya dari database LSA. Setelah LSA terupdate, maka SPF algorithma akan mempelajari dan menghitung jumlah metric yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya. Informasi ini yang akan digunakan untuk mengupdate routing table. Routing table akan berubah jika ada router yang mati. Karena Link State menggunakan triggered update maka tidak perlu menunggu selama waktu tertentu untuk mengupdate table routing. Jadi ketika jaringan mengalami perubahan, Link State akan langsung mengupdate table routingnya. Setiap routing akan menghitung jarak terpendek ke router yang lain dengan Shortest Path First (SPF) dan membentuk tree. Untuk mencapai router yang sama, setiap router mempunyai tree yang berbeda. Yang tergolong Link State adalah: OSPF (Open Shortest Path First)

0 komentar:

Posting Komentar

Trimakasih atas kunjungan sobat..
Silahkan tinggalkan komentar dengan bahasa yang sopan.
Salam : severconect.blogspot.com